Nokia Memangkas Tenaga Kerja: Penghematan dan Perubahan Strategis

Nokia Memangkas Tenaga Kerja

Nokia mengumumkan rencananya untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang akan mempengaruhi hingga 14.000 karyawan. Keputusan ini diambil sebagai langkah strategis untuk mengurangi pengeluaran di tengah anjloknya pendapatan perusahaan pada kuartal III-2023. Raksasa telekomunikasi asal Finlandia ini berkomitmen untuk mengurangi biaya-biaya dan meningkatkan efisiensi operasionalnya guna menghadapi tantangan lingkungan pasar yang semakin sulit.

Dampak Langkah Ini

Keputusan Nokia untuk melakukan PHK berpotensi mengurangi jumlah karyawan dari 86.000 saat ini menjadi antara 72.000 dan 77.000. Menurut laporan CNBC, ini adalah langkah yang berani, terutama dalam menghadapi situasi ekonomi yang penuh ketidakpastian. Pengurangan karyawan ini menjadi strategi terdepan yang diambil Nokia untuk mengatasi kondisi yang tidak menentu.

Mengapa Perlu Penghematan?

Nokia memiliki target penghematan antara 800 juta hingga 1,2 miliar euro pada akhir 2026. Keputusan ini bukan tanpa alasan, karena penjualan bersih perusahaan pada kuartal III-2023 mengalami penurunan tajam sebesar 20%, mencapai 4,98 miliar euro dibandingkan tahun sebelumnya.

Sebagai salah satu produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia, Nokia menghadapi tantangan akibat melambatnya perekonomian global dan pengurangan belanja infrastruktur yang dilakukan oleh operator seluler. Unit bisnis terbesar Nokia berdasarkan pendapatan, yaitu bisnis jaringan selulernya, mengalami penurunan sebesar 24% dibandingkan tahun lalu, dengan laba operasional divisi tersebut turun hingga 64%.

Bacaan Lainnya

Tantangan di Pasar Global

Nokia tidak hanya menghadapi masalah di Eropa, namun juga di Amerika Utara. Penurunan terutama didorong oleh kondisi di Amerika Utara, yang menjadi salah satu pasar terbesar bagi Nokia. Selain itu, perusahaan juga mencatat bahwa volume penjualan di India mengalami moderasi, terutama karena implementasi jaringan 5G yang belum sepenuhnya berkembang.

Strategi Jangka Panjang

Pekka Lundmark, Chief Executive Nokia, menjelaskan bahwa “Menyetel ulang basis biaya merupakan langkah penting untuk menyesuaikan diri dengan ketidakpastian pasar dan mengamankan profitabilitas dan daya saing jangka panjang kami.” Ini menunjukkan bahwa Nokia sedang fokus pada keberlanjutan dan upaya jangka panjang dalam menghadapi tantangan yang dihadapinya.

Dengan pengumuman pemutusan hubungan kerja yang akan mempengaruhi ribuan karyawan, Nokia sedang melakukan perubahan strategis untuk menghadapi tantangan di pasar global yang semakin sulit. Upaya ini diharapkan dapat membantu perusahaan menghemat biaya, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengamankan profitabilitas jangka panjang.

Sebagai salah satu pemain utama dalam industri telekomunikasi, Nokia harus terus beradaptasi dengan perubahan pasar dan teknologi. Langkah ini adalah bagian dari evolusi perusahaan untuk tetap menjadi pemimpin dalam industri ini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *