Calon presiden Anies Baswedan baru-baru ini mengeluarkan kritik terhadap kebijakan subsidi kendaraan listrik oleh pemerintah. Ia berpendapat bahwa subsidi tersebut bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi polusi udara dan justru berpotensi menambah kemacetan.
Dalam acara deklarasi Amanat Indonesia (ANIES) di Tennis Indoor Senayan pada Minggu lalu, Anies Baswedan menyatakan, “Soal polusi udara, solusinya bukanlah terletak di dalam subsidi untuk mobil listrik. Pemilik-pemilik mobil listrik adalah mereka yang tidak membutuhkan subsidi. Kita menghadapi tantangan lingkungan hidup. Pemerintah harus memastikan sumber daya yang diberikan pemerintah untuk rakyatnya adalah sumber daya yang tepat.”
Anies juga menekankan bahwa mobil listrik tidak akan menggantikan mobil yang sudah dimiliki orang-orang. Sebaliknya, keberadaan mobil listrik akan menambah jumlah kendaraan di jalan dan menyebabkan kemacetan. Menurut pengalamannya di Jakarta, kendaraan pribadi berbasis listrik tidak menggantikan mobil yang ada di garasi, melainkan menambah jumlah kendaraan di jalanan yang berujung pada kemacetan.
Terkait dengan kritik tersebut, beberapa menteri dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapan mereka:
- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa subsidi mobil listrik tidak boleh hanya dilihat dari satu sisi saja. Mobil listrik merupakan upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, seiring dengan komitmen global untuk mencapai nol emisi pada tahun 2060. Selain itu, pengembangan industri mobil listrik juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru dan memanfaatkan program hilirisasi, terutama dalam pengolahan nikel yang sedang didorong oleh pemerintah.
- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi kritik tersebut dengan mengundang pihak yang mengkritik untuk bertemu dengannya secara langsung. Luhut juga menyatakan bahwa pemberian subsidi mobil listrik telah melalui studi yang komprehensif dan hampir semua negara di dunia juga melaksanakan hal serupa.
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa hampir semua negara memberikan subsidi mobil listrik, sehingga kebijakan tersebut bukanlah hal yang unik. Menurutnya, kebijakan ini sejalan dengan praktik yang dilakukan oleh negara-negara lain di dunia.
Dalam menghadapi kritik terhadap subsidi kendaraan listrik, pemerintah dan menteri-menterinya mengungkapkan pandangan bahwa kebijakan tersebut merupakan bagian dari upaya global dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan memberikan dampak positif terhadap pembangunan industri dan lapangan kerja di Indonesia.