Dalam sebuah peristiwa bersejarah pada tanggal 20 Juli 2019, empat tokoh sufi terkemuka dari Timur Tengah, yaitu Syaikh Dr. Muhammad Asy Syuhumi, Syaikh Dr. Adnan Al-Afyouni, Dr. Abdul Aziz Al-Kubaithi, serta Syaikh Dr. Riyadh Hasan Bazou, melangsungkan kunjungan yang sangat berarti ke Rabithah Alawiyah yang terletak di Jakarta Selatan. Kunjungan ini menjadi momen penting setelah mereka menghadiri Konferensi Ulama Sufi Internasional di Pekalongan beberapa bulan sebelumnya. Salah satu aspek yang menarik perhatian mereka adalah kemampuan Rabithah Alawiyah dalam mencatat nasab Nabi Muhammad dengan cermat.
Dalam pertemuan ini, para ulama sufi membahas topik nasab dan berbagi informasi tentang pencatatan nasab keturunan Nabi Muhammad di negara masing-masing. Mereka juga membicarakan tantangan yang mereka hadapi terkait nasab.
Syaikh Dr. Adnan Al-Afyouni, Mufti Agung Damaskus Suriah, menyampaikan perasaannya, “Kami sangat senang bisa bertemu dengan pemimpin Rabithah dan semua anggota yang berdedikasi di lembaga ini. Kami juga berbicara tentang kesulitan yang kami alami terkait nasab dan jalur keturunan yang hilang di Suriah akibat situasi yang sedang terjadi di sana. Kami berdoa agar situasi sulit di Suriah segera mendapatkan penyelesaian.”
Menurut para ulama ini, Rabithah Alawiyah di Indonesia adalah lembaga yang sangat teliti dan teratur dalam mencatat nasab. Mereka mengakui bahwa sistem pencatatan di Indonesia sangat terstruktur dan melewati proses yang ketat untuk diakui sebagai keturunan Nabi Muhammad.
Syaikh Dr. Muhammad Asy-Syuhumi Al-Idrisi, Ketua Dewan Penasehat dan Otoritas Keilmuan Federasi Tasawuf Internasional, Libya, menegaskan, “Saya bisa dengan yakin mengatakan bahwa Rabithah di Indonesia adalah yang terbaik dalam mencatat garis keturunan anak cucu Nabi Muhammad. Mereka sangat terorganisir dan bersemangat untuk melakukan perbaikan.”
Di Indonesia, seseorang yang ingin mengetahui apakah ia adalah keturunan Alawiyin harus melalui beberapa prosedur. Mereka harus datang ke Rabithah, menyebutkan tiga famili atau marga di atasnya, mengisi formulir, dan membawa saksi. Jika validitasnya terbukti, Rabithah akan menerbitkan buku silsilah nasab Alawiyin.
Syaikh Adnan juga menyampaikan rasa hormatnya atas kunjungan ke Rabithah Alawiyah Indonesia. Kunjungannya bersamaan dengan pemimpin keluarga besar Nabi, yaitu Syaikh Dr. Muhammad Asy-Syuhumi Al-Idrisi dari Maroko, membuatnya merasa senang dan terkesan.
“Dengan jujur, saya tidak pernah membayangkan bisa hadir di tempat istimewa ini. Semuanya ini adalah berkat Rasulullah SAW. Saya merasa sangat tersanjung bisa hadir di Rabithah ini,” ucapnya.
“Yang membuat kunjungan kami menjadi istimewa adalah bahwa kami datang bersama pemimpin keluarga besar keturunan Nabi yang berada di wilayah Maroko. Kami datang bersama para ahlul bait. Semoga ini adalah syafaat yang paling besar yang bisa kita peroleh. Kami berharap dari Allah SWT untuk mendapatkan syafaat keluarga Nabi dan syafaat Nabi Muhammad di hari kiamat,” tambah Syaikh Adnan dengan senyumnya.
Melalui kunjungan yang penuh kesan ini, para ulama sufi menyadari betapa pentingnya Rabithah Alawiyah Indonesia dalam mencatat nasab Nabi Muhammad dan menjaga jejak keturunan tersebut. Semoga semangat Rabithah Alawiyah terus berkembang untuk merawat dan menjaga warisan berharga ini.
Sumber: https://muslim.okezone.com/read/2019/07/21/614/2081617/para-sufi-timur-tengah-sebut-rabithah-alawiyah-indonesia-catat-nasab-nabi-paling-rapi