Meta baru-baru ini mengumumkan langkah drastis dalam upaya untuk meningkatkan efisiensi dan memangkas biaya. Perusahaan yang merupakan induk dari Facebook ini telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 10 ribu pegawai dalam beberapa bulan terakhir. Dalam tahap terakhir PHK massal ini, Meta telah memberhentikan 5.100 karyawan.
PHK Massal Ketiga dalam Tiga Bulan Terakhir
Dalam sebuah pernyataan resmi, eksekutif perusahaan mengungkapkan bahwa PHK massal yang terjadi dalam tiga bulan terakhir ini merupakan tahap ketiga dan terakhir. Dengan demikian, proses pemberhentian pegawai di Meta telah rampung.
Pada paruh pertama tahun 2023 ini, total pegawai yang diberhentikan mencapai angka yang mencengangkan, yaitu 10.600. Ini merupakan bagian dari strategi ‘tahun efisiensi’ yang dicanangkan oleh CEO Mark Zuckerberg guna mengurangi biaya perusahaan.
Dampak PHK pada Karyawan Non-Teknik
Meskipun belum diketahui secara pasti divisi mana yang paling terkena dampak dalam tahap terakhir PHK ini, nampaknya karyawan non-teknik yang merasakan dampaknya. Menurut Reuters yang mengutip postingan di LinkedIn, orang-orang di bagian pemasaran, komunikasi, dan tim perekrutan Meta telah kehilangan pekerjaan mereka.
Selain itu, Meta juga berencana memangkas hampir 500 pekerjaan di kantornya di Irlandia, yang berarti sekitar 20% dari total tenaga kerja perusahaan di negara tersebut. Meski Meta menolak memberikan komentar lebih lanjut mengenai pemangkasan ini.
Kondisi Ekonomi sebagai Penyebab Utama
Mark Zuckerberg mengungkapkan dalam sebuah pesan terakhirnya bahwa kondisi ekonomi yang sulit telah menyebabkan pendapatan perusahaan jauh di bawah ekspektasi. PHK massal ini menjadi salah satu perubahan terberat yang pernah dilakukan oleh Meta, namun Zuckerberg berpendapat bahwa hal ini merupakan langkah yang diperlukan untuk kemajuan perusahaan.
Belakangan ini, Zuckerberg telah secara terbuka berbicara tentang kebutuhan akan lebih banyak efisiensi dalam perusahaan. Dia menyebut tahun 2023 sebagai “tahun efisiensi Meta” dan berkomitmen untuk menciptakan struktur manajemen yang lebih rata di perusahaan.
“Kami tetap yakin bahwa memperlambat rekrutmen, meratakan struktur manajemen, meningkatkan persentase karyawan teknis, dan memprioritaskan proyek dengan lebih ketat akan meningkatkan kecepatan dan kualitas kerja kami,” ungkapnya seperti yang dilansir detikINET dari Engadget.
Jumlah Pekerja Terpangkas Total Sebanyak 21.000 Orang
Dengan adanya tahap terakhir PHK ini, total jumlah pegawai Meta yang diberhentikan mencapai sekitar 21.000 orang. Pada akhir tahun sebelumnya, Meta telah melakukan PHK terhadap 11 ribu karyawan.
Meskipun PHK ini merupakan salah satu yang terbesar dalam industri ini, Meta bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang melakukannya dalam beberapa bulan terakhir. Perusahaan-perusahaan seperti Amazon, Google, Microsoft, dan banyak lagi telah melakukan pemotongan besar-besaran terhadap tenaga kerja mereka sejak awal tahun.
Langkah Terpaksa demi Keberlanjutan Perusahaan
Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat dan tantangan ekonomi yang melanda, perusahaan-perusahaan teknologi harus mengambil langkah-langkah terpaksa untuk menjaga keberlanjutan bisnis mereka. PHK massal ini menjadi bentuk adaptasi Meta dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan tidak terduga.
Kini, Meta harus fokus pada restrukturisasi internal dan memaksimalkan sumber daya yang tersedia guna mencapai tujuan bisnis jangka panjang. Bagaimanapun juga, keputusan ini tidaklah mudah, dan berdampak pada ribuan pegawai yang kehilangan pekerjaan mereka.
Dengan harapan pemulihan ekonomi dan strategi yang lebih efisien, Meta berharap dapat melalui masa transisi ini dengan baik dan tetap menjadi pemain utama di dunia teknologi.