Wall Street mengalami kenaikan yang signifikan pada hari Rabu (17/5/2023) karena optimisme terhadap potensi kesepakatan mengenai plafon utang federal AS sebesar US$31,4 triliun atau sekitar Rp464.720 triliun (kurs estimasi Rp14.800 per dolar AS) yang memicu kebingungan dan kegembiraan di pasar. Kenaikan plafon utang ini menyebabkan saham-saham bank mengalami rebound karena kekhawatiran terhadap eskalasi masalah sektor tersebut mulai mereda. Dow Jones Industrial Average melonjak 408,63 poin atau 1,24 persen menjadi 33.420,77; S&P 500 naik 48,87 poin atau 1,19 persen menjadi 4.158,77; dan Nasdaq Composite meningkat 157,51 poin atau 1,28 persen menjadi 12.500,57. Kenaikan ini merupakan persentase kenaikan terbesar dalam satu hari untuk ketiga indeks utama tersebut sejak 5 Mei, mengutip Reuters.
Presiden Joe Biden dan anggota kongres utama dari Partai Republik, Kevin McCarthy, pada hari Rabu secara tegas menyatakan tekad mereka untuk segera mencapai kesepakatan guna meningkatkan plafon utang dan menghindari potensi bencana ekonomi akibat gagal bayar. Jika kesepakatan tidak tercapai pada 1 Juni, Departemen Keuangan AS mengatakan akan mengalami kekurangan dana untuk membayar tagihan pemerintah yang berpotensi memicu resesi.
Kenaikan saham bank regional yang signifikan mendorong sentimen positif, terutama dengan lonjakan 10,19 persen saham Western Alliance Bancorp (WAL.N) sehari setelah bank tersebut melaporkan pertumbuhan simpanan lebih dari US$2 miliar pada kuartal yang berakhir pada 12 Mei. Bank regional KBW (.KRX) juga melonjak 7,28 persen, mencatat persentase kenaikan terbesar dalam satu hari sejak 6 Januari 2021, dan mencapai level tertinggi sejak 1 Mei. Indeks bank S&P 500 juga mengalami lonjakan 4,4 persen, mencatatkan persentase kenaikan harian tertinggi sejak 10 November.
“Ini adalah optimisme mengenai plafon utang. Ini adalah optimisme berkelanjutan bahwa krisis perbankan telah berlalu. Setiap hari kita berjalan tanpa masalah baru, semakin dekat kita mungkin melupakannya,” kata Rick Meckler, partner di Cherry Lane Investments di New Vernon, New Jersey.
Saham Tesla juga memberikan dukungan terhadap Wall Street dengan mengalami kenaikan sebesar 4,41 persen (TSLA.O) setelah rapat pemegang saham tahunan pada hari Selasa. CEO Tesla, Elon Musk, menepis spekulasi pasar mengenai kemungkinan pengunduran dirinya sebagai CEO Tesla, mengumumkan dua model pasar massal baru yang sedang dikembangkan perusahaan, dan mengonfirmasi bahwa pengiriman pikap Cybertruck yang telah tertunda akan dimulai tahun ini. Selain itu, sumber-sumber yang mengetahui langsung masalah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa Tesla, produsen kendaraan listrik, telah mengajukan proposal untuk mendirikan pabrik di India guna meningkatkan penjualan dan ekspor domestik. Dengan adanya reli ini, S&P kembali mendekati puncak rentang perdagangan terbaru di sekitar 4.160, yang menjadi titik resisten.
Para analis menyatakan bahwa katalis utama seperti kesepakatan mengenai plafon utang atau kejelasan mengenai kebijakan suku bunga dari Federal Reserve akan menjadi faktor penentu untuk mendorong saham-saham lebih tinggi. Data terbaru menunjukkan perlambatan ekonomi AS setelah serangkaian kenaikan suku bunga dari Federal Reserve dalam upaya melawan inflasi yang tinggi. Hal ini, bersamaan dengan negosiasi terkait plafon utang AS, telah menarik perhatian terhadap pertanyaan kapan bank sentral akan menghentikan kenaikan suku bunga atau bahkan memangkas suku bunga.
Meskipun pasar memperkirakan penurunan suku bunga pada akhir tahun, komentar terbaru dari pejabat Federal Reserve menunjukkan bahwa mereka belum siap untuk segera menurunkan suku bunga. Retailer Target Corp dan TJX Companies Inc (TJX.N) melaporkan laba kuartal ini di bawah ekspektasi, meskipun masih mengalahkan perkiraan untuk kuartal pertama.
Saham Target naik 2,58 persen, sementara TJX Companies ditutup 0,93 persen lebih tinggi setelah sesi yang bergejolak. Kenaikan ini, bersamaan dengan reli Tesla, membantu mengangkat sektor konsumen sebesar 2 persen.
Volume perdagangan di bursa AS mencapai 10,35 miliar saham, sedikit di bawah rata-rata 10,59 miliar selama 20 hari perdagangan sebelumnya.