Bank Syariah Indonesia (BSI) telah mengalami gangguan dalam layanan perbankannya selama dua hari terakhir. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, telah mengonfirmasi penerimaan laporan terkait gangguan ini. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi penyebab gangguan tersebut, langkah-langkah yang diambil oleh BSI untuk memperbaiki sistem IT-nya, serta upaya mereka untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
Menurut Menteri BUMN, Erick Thohir, BSI sedang dalam proses transisi perbaikan sistem IT mereka. Proses ini telah menyebabkan gangguan dalam layanan perbankan BSI selama dua hari terakhir. Selain itu, terdapat juga serangan yang menyebabkan sistem down selama hampir satu hari. Meskipun demikian, Erick Thohir telah memantau situasi ini dan memastikan bahwa sistem ATM BSI telah mulai beroperasi kembali.
Erick Thohir menekankan pentingnya memperkuat sistem IT di internal BSI. Beliau telah bertemu dengan Direktur Utama BSI beberapa hari yang lalu untuk membahas masalah ini. Diskusi tersebut memunculkan kesadaran akan pentingnya meningkatkan sistem IT bank. Erick Thohir menyoroti bahwa BSI telah mencatat sejarah terbesar dalam industri perbankan syariah di Indonesia. Dengan melakukan merger, BSI berhasil naik dari peringkat 7 ke peringkat 6, dan mereka memiliki target untuk mencapai peringkat 5.
Erick Thohir menyatakan bahwa upaya meningkatkan pelayanan kepada pelanggan menjadi hal yang tak kalah penting. Menurutnya, tidak cukup hanya fokus pada keberpihakan dan kinerja yang baik, tetapi pelayanan juga harus ditingkatkan. Erick Thohir telah mengeluarkan pernyataan bahwa mereka tidak hanya berperan sebagai pejabat publik, tetapi juga sebagai pelayan publik.